Konstruksi Septic Tank Di Permukiman Daerah Rendah (Low Land) Kota Banjarmasin
Abstract
Salah satu penyebab kasus penyakit diare adalah mikroorganisme pathogen dan keterkaitan keberadaan mikroorganisme pathogen terkait dengan pembuangan tinja (excreta). Dilaporkan cara pembuangan tinja di perkotaan lebih baik termasuk kategori improved (65,8%) sedangkan di pedesaan (35,3%), sebaliknya open defecation di pedesaan (27,6%) daripada perkotaan (7,5%), penggunaan septic tank di perkotaan (75,1%) dan di pedesaan (42,5%) (Riskesdas, 2011) walaupun demikian pemenuhan syarat-syarat konstruksi septic tank yang benar tidak dijelaskan. Di sebagian permukiman perkotaan maupun pedesaan daerah dataran rendah atau berawa-rawa pembuatan septic tank yang memenuhi syarat cenderung diabaikan hal ini diakibatkan kesulitan teknis, sehingga sebagian besar hanya berfungsi sebagai penampung excreta saja, yang mengindikasikan terjadinya pencemaran ke badan air. Sebagian besar perilaku masyarakat belum mengarah pada upaya pencegahan penyakit, tetapi masih mengarah pada penyembuhan penyakit (Media, Y., Kasnodihardjo, Friskarini, K, 2000). Ketersediaan air bersih (OR) 4,026 kali berisiko terhadap diare, ketersediaan jamban yang tidak memenuhi syarat (OR) 3,754 kali dan perilaku ibu memberi makan balita (OR) 3,377 kali (Yusmidiarti, 2010). Masalah-masalah kesehatan yang dihadapi dan dirasakan di Negara-negara berkembang salah satunya adalah empat juta bayi atau anak meninggal setiap tahun akibat penyakit-penyakit diare, terutama akibat makanan dan air yang tercemar (WHO, 2001). Penyediaan air minum dan perbaikan sanitasi adalah kebutuhan mendasar bagi masyarakat. Infeksi diare telah meluas pada Negara-negara berkembang. Menurut WHO, 2000 Diare diperkirakan 90 % kasus diare diakibatkan 3 penyebab yaitu sanitasi tidak memadai, personal hygiene kurang dan air tidak bersih, di dunia tiap tahun diperkirakan 2,2 juta orang meninggal akibat diare, 90% anak-anak Balita (Wehkamp, K.,H, Seebacher, S., 2009). Faktor lingkungan dan perilaku kontributor terbesar terhadap status kesehatan masyarakat masing-masing 40 % lingkungan dan 30 % perilaku (Beaglehole, 1989) sehingga apabilla lingkungan dan perilaku dapat direkayasa kearah perbaikan telah dapat mengurangi risiko kesakitan atau gangguan kesehatan 70%, begitu pula kasus diare.Publishing your paper with JURNAL SKALA KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN (JSK) means that the author or authors retain the copyright in the paper. JSK granted an exclusive reuse license by the author(s), but the author(s) are able to put the paper onto a website, distribute it to colleagues, give it to students, use it in your thesis etc, even commercially. The author(s) can reuse the figures and tables and other information contained in their paper published by JSK in future papers or work without having to ask anyone for permission, provided that the figures, tables or other information that is included in the new paper or work properly references the published paper as the source of the figures, tables or other information, and the new paper or work is not direct at private monetary gain or commercial advantage. JSK journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge. This journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. This license lets others remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially. JSK journal Open Access articles are distributed under this Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA). Articles can be read and shared for All purposes under the following conditions:
BY: You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.SA: If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.