Efektivitas bakteri acetobacter sp. Dalam mereduksi biological oxygen demand limbah cair industri tahu

  • maharso maharso Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Kesehatan Lingkungan
  • rahmawati rahmawati Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Kesehatan Lingkungan
  • isnawati isnawati Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Kesehatan Lingkungan

Abstract

Limbah cair industri tahu bersifat ofensif dan mampu memberikan akibat buruk pada lingkungan ambiennya. Dalam waktu singkat lingkungan penerima limbah ini akan menjadi septik dan berbau. Hal itu dikarenakan limbah cair ini bersifat asam, mempunyai temperatur dan bahan organik yang tinggi, serta kandungan oksigen terlarut nol ppm.  Hampir semua zat organik yang masuk ke dalam badan air akan segera diuraikan oleh bakteri dekomposer. Zat organik tersebut dapat berupa karbohidrat, lemak, ataupun protein. Di antara senyawa-senyawa tersebut, protein dan lemaklah yang jumlahnya paling besar (Nurhasan dan Pramudyanto, 1987), yang mencapai 40% - 60% protein, 25 - 50% karbohidrat, dan 10% lemak (Sugiharto, 1987). Acetobacter adalah genus dari bakteri asam asetat yang ditandai dengan kemampuan untuk mengubah etanol menjadi asam asetat dengan adanya oksigen (an aerob fakultative). Pada penelitian eksperimen semu ini dilakukan perlakuan terhadap whey dengan menambahkan Acetobacter xy.dalam dosis 4% dan 8% dari volume whey, pengaturan pH, serta fermentasi dalam suasana an aerob fakultative selama 5 hari dan 7 hari. Kemudian dihitung efektivitas Acetobacter xy. dalam menurunkan parameter BOD limbah cair tahu (whey). Pada Corrected model pengaruh semua variable independen baik dosis, waktu fermentasi, dan Dosis*waktu fermentasi secara bersama-sama terhadap variable dependen (BOD5) adalah significan berarti model adalah valid. Nilai intercept menunjukan tanpa perlu dipengaruhi keberadaan variable independen maka variable dependen (BOD) dapat berubah. Dosis (P=0,002), waktu fermentasi (P=0,000) dan interaksi keduanya (P-0,000) (dosis*waktu fermentasi) juga signifikan mempengaruhi nilai BOD, walaupun untuk efektivitas di lapangan harus juga melihat atau membandingkan dengan standar  BOD yang bisa dibuang kelingkungan. Dengan R Squared = .831 (Adjusted R Squared = .751) menunjukan korelasi yang kuat karena mendekati 1. Perlakuan dan pengaturan berbagai faktor diatas menghasilkan efektivitas Acetobacter xy. yang terbaik adalah pada perlakuan dosis Acetobacter xy. 8% dan lama fermentasi selama 5 hari, yaitu mereduksi BOD sebesar 32%. Efektivitas sebesar ini tidak sebaik penurunan BOD secara alami di alam terbuka, yaitu sebesar 75% selama 5 hari. Hal itu diperkirakan karena Acetobacter xy. hanya efektive menguraikan kandungan karbohidrat dan bukan pada kandungan protein dan lemak dalam limbah cair tahu (whey) melalui proses an-aerob (fakultative). Sedangkan proses penurunan BOD di alam bebas terjadi secara aerobic dan an-aerob untuk semua unsur bahan organik. Disarankan pemanfaatan Acetobacter xy. untuk mereduksi BOD dikombinasikan dengan metode lain yang efektive mengurai protein dan lemak. Pemanfaatan Acetobacter xy dalam pengolahan limbah cair tahu (whey) masih dapat dipilih apabila tujuannya untuk mendapatkan produk sampingan berupa lapisan nata de soya
Published
2018-11-16
How to Cite
maharso, maharso, rahmawati, rahmawati, & isnawati, isnawati. (2018). Efektivitas bakteri acetobacter sp. Dalam mereduksi biological oxygen demand limbah cair industri tahu. Jurnal Skala Kesehatan, 7(2). https://doi.org/10.31964/jsk.v7i2.182